Jumat, 05 Desember 2014

Perilaku Konsumen



PENGARUH KONSUMEN DAN PENYEBARAN INOVASI

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi
  1. Keunggulan relative
  2. Kompatibilitas
  3. Kerumitan
  4. Kemampuan diuji cobakan
  5. Kemamouan diamati

Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain.
Pendefiinisian mengenai arti sebuah “inovasi produk” atau sebuah produk baru bukan merupakan tugas yang mudah, bermacam macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk baru.
Tiga tipe inovasi produk:
  1. Berkesinambungan
  2. Berkesinambungan secara dinamis
  3. Tidak berkelanjutan

PENGARUH KONSUMEN DAN PENYEBARAN INOVASI

OPINION LEADERSHIP
Opinion leadership atau komunikasi wom adalah proses dimana seorang pemimpin opini secara informal mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain, mungkin pencari opini atau penerima opini. Karakteristik kunci yang mempengaruhi itu adalah antar pribadi dan informal yang mengambil tempat diantara dua orang atau lebih, bukan orang yang mewakili sebuah sumber penjualan komersial yang akan menguntungkan secara langsung dari penjualan sesuatu.seorang yang mempunyai banyak pengetahuan tentang produk dan memberikan nasehatnya dikenal sebagai opinion leader yaitu seorang yang sering bisa mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain. Word of mouth (WOM) adalah informasi tentang produk yang dikirimkan oleh individu ke individu lainnya.

DINAMIKA PROSES KEPEMIMPINAN OPINI
Proses kepemimpinan opini merupakan suatu yang sangat dinamis dan menjadi kekuatan bagi konsumen. Beberapa alasan keefektifan kepemimpinan opini, adalah:
1. Kredibilitas
2. Informasi produk yang positif dan negatif
3. Informasi dan nasehat
4. Kepemimpinan opini adalah kategori spesifik
5. Kepemimpinan opini merupakan jalan dua arah

Pada pengukuran kepemimpinan opini para peneliti telah menetapkan sebuah pilihan dari empat teknik dasar, yaitu:
1. Metode penunjukan diri
2. Metode sosiometrik
3. Metode informan kunci
4. Metode objektif


http://nirawarna.wordpress.com/2011/07/04/pengaruh-konsumen-dan-penyebaran-inovasi/

Minggu, 30 November 2014

Perilaku Konsumen



PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

Kotler dan Keller (2007a:214) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek (compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi kembali.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pengambilan keputusan konsumen:
  • Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang  terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  • Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  • Integritas (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

MODEL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model di buat secara sederhana namun mengandung unsure-unsur utama dari suatu produk dengan mengunakan model pengambilam keputusan umumnya dapat dilakukan dengan Mudah , Praktis dan Cepat .

Model digunakan untuk berbagai aspek kehidupan. Model dapat di klasifikasikan dalam tiga bentuk yaitu berupa :

1.              Model Fisi
2.              Model Skematik
3.              Model Matematika.

Berikut merupakan penjelasan dari ketiga model diatas :

Model Fisik
Model ini mengambarkan objek aslinya. Misal prototype suatu Mobil, Kereta, Pesawat. Keuntungan dari model ini adalah dapat memberikan efek Visual terhadap keadaan nyata dari benda tersebut.

Model Skematik
Model ini dibentuk dalam bentuk Skema, Diagram, dan Grafik. Model ini lebih simple dan mudah dibandingkan model sebelumnya, model ini  sangat mudah dilakukan penyesuaian jika ingin melakukan perubahan. Dan banyaknya pengunaan warna dapat memberikan gambaran dari situasi nyata dan lebih memperkaya tampilan.

Model Matematika
Model ini biasanya menggunakan Simbol, Rumus, ataupun Persamaan yang mengambarkan perusahaan yang dalam proses atau system yang diwakili. Model ini sanagt tidak awam bagi seorang pemula. Tingkat abtraksi yang sangat tinggi dan merupakan alat analisis yang berguna.


Jadi Model dalam pengambilan keputusan ini memberikan dari keadaan nyata dan bias bervariasi dari sederhana ke sangat kompleks. Jika ingin mengunakan model ini, harus mencakup aspek yang relevan dengan mengunakan keputusan yang akan diambil.

TIPE PANGAMBILAN KEPUTUSAN
Keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah dimana tidak begitu penting bagi konsumen, resiko finansial, sosial, dan psikologi tidak begitu besar. Dalam hal ini mungkin tidak bernilai waktu bagi konsumen, usaha untuk pencarian informasi tentang merek dan untuk mempertimbangkan pilihan yang luas. Dengan demikian, keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah umumnya memerlukan proses keputusan yang terbatas “ a limited process of decision making”.
Pengambilan keputusan vs kebiasaan dan keterlibatan kepentingan yang rendah vs keterlibatan kepentingan yang tinggi menghasilkan empat tipe proses pembelian konsumen.

Empat Tipe Proses Pembelian Konsumen :

1. Proses “ Complex Decision Making “2
Terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli sistem fotografi elektronik seperti Mavica atau keputusan untuk membeli mobil. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti kemudahan dibawa dan resolusi untuk sistem kamera elektronik, dan untuk mobil adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan stratergi pemasaran.

2. Proses “ Brand Loyalty “
Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, makanan sereal untuk orang dewasa karena kebutuhan nutrisi. Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.

3. Proses “ Limited Decision Making “
Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap makanan snack yang biasanya dikonsumsi. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Kepitusan itu tidak direncanakan, biasanya dilakukan seketika berada dalam toko. Keterlibatan kepentingan yang rendah, konsumen cenderung akan berganti merek apabila sudah bosan mencari variasi lain sebagai perilaku pencari variasi akan melakukan apabila resikonya minimal.

4. Proses “ Inertia “
Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek. Robertson berpendapat bahwa dibawah kondisi keterlibatan kepentingan yang rendah “ kesetiaan merek hanya menggambarkan convenience yang melekat dalam perilaku yang berulang daripada perjanjian untuk membeli merek tersebut” contoh pembelian sayur dan kertyas tisu.

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN
  1. Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik  merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3. Marketing strategy
Merupakan variabel dimana    pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam penelitian pemasaran memberikan informasi  kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.
Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin  berubah,  evaluasi  merek,  dan  pemilihan  merek.  Pengalamn  konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Panah  umpan balik mengarah kembali kepada organisasi     pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian di masa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.








DAFTAR PUSTAKA

http://audinamelissa010694.blogspot.com/2013/10/proses-pengambilan-keputusan-oleh.html
https://coebanif.wordpress.com/2010/05/25/makalah-perilaku-konsumen/
http://liarahmadanii.blogspot.com/2013/10/proses-pengambilan-keputusan-konsumen.html

Rabu, 21 Mei 2014

GOLPUT


Golongan putih (golput) atau disebut juga ‘No Voting Decision’ selalu ada pada setiap pesta demokrasi di mana pun terutama yang menggunakan sistem pemilihan langsung (direct voting). Mereka (para pemilih) dikatakan golput atau ‘No Voting Decision’ apabila berkeputusan untuk tidak memilih salah satu dari kontestan yang tersedia pada kertas suara ketika dilakukan pemungutan suara. Apabila cara untuk memilih dilakukan dengan mencoblos logo/foto, maka pemilih tidak mencoblos pada tempat yang sediakan sehingga kartu suara dinyatakan tidak sah. Jika untuk memilih digunakan dengan memberikan coretan atau tanda centang, maka pemilih tidak memberikan tanda centang atau memberikan tanda centang bukan pada tempat yang disediakan sehingga kartu suara menjadi tidak sah. Dari pengertian ini, mereka yang dikatakan mengambil sikap golput atau ‘No Voting Decision’ tetap hadir dan melakukan proses pemilihan sesuai dengan tata cara yang berlaku.

Mengapa rendahnya partisipasi masyarakat terhadap suatu pemilihan kerap meningkat (Golput) ?
1. Kurangnya Sosialisasi.
Sosialisasi yang dilakukan bukan hanya tentang waktu atau tempatnya pencoblosan tetapi harus disosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemilihan tersebut, pentingnya pemahaman dan partisipasi dari masyarakat dalam suatu pemilihan selain akan menambah semaraknya pesta demokrasi juga masyrakat jadi lebih faham jika masa depan suatu Negara ataupun daerah akan ditentukan dari hasil pemilihan tersebut.
2. Waktu.
Waktu penyelenggaraan berbenturan dengan kesibukan aktifitas dari calon pemilih, sebaiknya pemerintah menganjurkan jika akan diadakan proses pemilihan meliburkan semua aktifitas yang ada sepeti yang terjadi dalam beberapa pilkada yang sudah di langsungkan di Serang, Kaltim serta dibeberapa daerah lainnya.
Menjelang pemilu 2014 khusus untuk pemilih luar negeri sebaiknya pemerintah bekerjasama dengan pihak KBRI untuk memintakan izin calon pemilih kepada perusahaan atau sekolahnya supaya mereka dapat menyalurkan hak pilihnya.
3. Kurang mengenal sosok Calon
Para calon peserta pemilihan harus lebih gencar mensosialisasikan pencalonannya kepada masyarakat, alangkah baiknya jika pengenalan calon bukan hanya melalui spanduk yang bertebaran tetapi melakukan pendekatan langsung kepada masyrakat supaya masyarakat tahu siapa yang akan menjadi wakil atau pemimpinnya.
4. Kecewa karena tidak ada perubahan berarti.
Mungkin jika alasannya karena kecewa terhadap pemerintahan yang ada akan menjadi persoalan tersendiri, sebaiknya para calon dalam berkampanye tidak hanya menyerukan tentang visi misi yang di bawa, tapi harus memberikan jaminan bagaimana jika program yang disampaikan dalam kampanye tidak berjalan (pertanggung jawaban moral seorang pemimpin kepada rakyat).
Pemahaman tentang pentingnya pemilu menjadi pekerjaan rumah bersama, sebaiknya pemerintah sebagai pihak penyelenggara dari pemilihan menggandeng semua elemen masyarakat untuk mensosialisasikan hal tersebut karena demokrasi adalah “dari,oleh dan untuk rakyat”.

sumber :
http://politik.kompasiana.com/2013/09/19/mengapa-masyarakat-memilih-golput-593242.html

http://leo4kusuma.blogspot.com/2008/12/tentang-golput-1-pengertian-secara-umum.html#.U3nignbm7ao

Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Nasional


   1.  Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
  2. Globalisasi di bidang ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) menjamur di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
   3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat seperti seks bebas dikalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan pornografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan mudah mendapatkannya, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sangat memprihatinkan dan bahkan negara Indonesia dijadikan objek pasar dari penjualan obat terlarang internasional.
  4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
   5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
 6.Perusahaan-perusahaan dalam negeri tidak mampu bersaing dengan perusahaan multinasional yang ada di negara kita, karena kualitas sumber daya manusia dan peralatannya lebih canggih dibandingkan perusahaan dalam negeri kita. Sehingga yang menguasai pasar lebih banyak produk dari perusahaan multinasional, yang dianggap produknya lebih berkualitas oleh masyarakat. 
Suka atau tidak suka, globalisasi adalah fakta yang harus dihadapi. Belum pernah dalam sejarah terdapat suatu negara yang mampu secara konsisten menghadapi globalisasi dengan menutup diri. Isolasi hanya mengakibatkan terhambatnya pertukaran gagasan dan teknologi yang mengakibatkan kemunduran. Cina merupakan contoh paling klasik. Politik isolasi China dimulai ketika teknologi navigasi kelautan dipandang mulai memberikan ancaman sebagai sumber masuknya pengaruh asing. Namun pada akhir abad ke-19 China yang lemah dalam hal teknologi dan ekonomi tidak mampu menahan penggerogotan yang dilakukan kekuatan-kekuatan asing

sumber

http://perubahan-tiada-henti.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false.html

Kamis, 17 April 2014

Identitas Nasional

Pengertian Identitas Nasional

Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain, contohnya bendera dan lagu kebangsaan setiap negara akan berbeda dengan negara lain. Sedangkan dalam terminologi antropologi kata “identitas” diartikan sebagai sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kasadaran diri sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau negara lain.

Kata “nasional” bearti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahsa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.


Oleh karena itu identitas nasional dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya dan dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain. Sehingga dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan kelompok yang disebut atribut nasional.

Parameter Identitas Nasional

Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi, sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis
  Indikator identitas nasional itu antara lain:
     1.  Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat:
          adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
     2.  Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara:
          bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
     3.  Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan:
          bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
     4.  Tujuan yang dicapai suatu bangsa:
          budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.

Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional

1. Suku Bangsa
Suku bangsa ialah golongan social yang khusus bersifat askriptif (ada sejak lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin di Indonesia, terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang dari 300 dialek bangsa populasi penduduk Indonesia. Saat ini di perkirakan mencapai 210 juta dari jumlah tersebut di perkirakan separuhnya beretnis jawa. Sisanya etnis-etnis yang mendiamai kepulauan di luar jawa seperti suku makassar bugis (3,86%), batak (2,04%), Bali (1,88%), lombok (1.66%), Aceh (1,4%) dan suku-suku lainnya.mereka mendiami daerah-daerah tertentu sehingga mereka dapat di kenal dari daerah mana asalnya.

2. Agama
Bangsa Indonesia di kenal dengan bangsa yang agamis, agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah islam. Kristen, khatolik, hindu, budha, dan kong hu cu ,Agama kong hu cu pada awalnya diakui sebagai agama resmi bangsa, tetapi sejak Abdurahhman wahid jadi presiden ,istilah agama resmi dihapuskan.
Sedangkan menurur kamus besar bahasa Indonesia, agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungannya.

3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah Pengetahuan manusia sebagai mahluk social yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuanyang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau sebagai pedoman untuk bertindak sesuai dengan lingkungan yang dihadapi .

4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain .Bahasa dipandang sebagai system perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi maupun ucapan manusia dan juga digunakan sebagai sarana berinterinteraksi antar manusia. Baik secara lisan, tulisan ataupun gerakan (isyarat).







http://rhizzhkudo.blogspot.com/2013/05/pengertian-identitas-nasional.html
http://i-nasional.blogspot.com/2013/05/parameter-identitas-nasional.html
http://kelompokdoea.blogspot.com/2010/08/parameter-identitas-nasional.html
http://lombokhandycraft.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur-pembentuk-identitas-nasional/

Jumat, 11 April 2014

Karangan Laboratorium Manajemen Keuangan2

Salam kenal, nama lengkap saya Bella Fridinia Utami, Lahir di Jakarta 14Januarii 1994. Salam kenal ya untuk semua kaka- kakak asisten lab. Manajemen Keuangan ini J. Okey sekarang saatnya bercerita tentang Lab MK ini J.
Pada saat pembagian jadwal laboratorium Manajemen Keuangan kelas saya kebetulan mendapat jadwal setiap hari Senin jam 13.20 WIB di J1 Kampus Kalimalang. Sebelum pratikum dimulai biasanya ada salah satu asisten lab yang datang ke kelas untuk memberitahukan apa saja persyaratan yang harus dibawa pada saat pratikum nanti dan menjelaskan peraturan yang harus ditaati di lab nanti. Kebetulan, ini untuk pertama kalinya bagi kelas saya mendapatkan Laboratorium Manajemen Keuangan, karena pada semester sebelumnya kelas saya belum pernah mendapatkan Lab ini. Pertama tau ada laboratorium Manajemen Keuangan, saya sangat antusias sekali mendengarnya. Beberapa hari sebelum hari pratikum tiba, saya mempersiapkan apa saja yang harus dibawa untuk hari Senin nanti, mulai dari foto 2x3, buku disampul batik, map later L warna bening, modul , mendownload tata tertib dan kalkulator. Sebelum pratikum dimulai biasanya ada test pendahuluan maka dari itu sebelum pratikum dimulai harus belajar terlebih dahulu agar nilai LP ( Laporan Pendahuluan ) tidak mendapatkan nilai 0. Kemudian hari Senin pun tiba,lalu hal pertama yang dilakukan adalah perkenalan KP dan tutor sebelum perkenalan diwajibkan untuk melakukan test pendahuluan,sebelum test pendahuluan dimulai,modul diletakan didekan monitor atau terkadang dioper ke depan,ketika test pendahuluan dimulai waktu yang diberikan terlalu cepat jadi terkadang-kadang mengerjakannya terburu-buru. Setelah selesai test pendahuluan kemudian baru memperkenal kan tutornya. Kelas saya kebetulan mendapatkan KP Ka Brian dan tutornya bernama Ka Adi. Setelah selesai mengerjakan test pendahuluan,kemudian dilanjut dengan membahas materi. Pada saat membahas suatu materi akan ada pertanyaan, apabila bisa menjawab akan mendapatkan nilai max dan apabila bagi yang merasa belum mendapat nilai max akan didahulukan supaya semuanya kebagian nilai maxnya.
Waktu hari pertama pratikum Manajemen Keuangan, menurut saya suasana didalam ruangan masih tegang karena mungkin baru hari pertama dan KP nyapun juga sangat serius dalam berbicara. Sebelum memulai proses pembelajaran hari pertama, tidak lupa dimulai dengan berdoa. Pada saat pembelajaran dimulai ada beberapa AC yang mati sehingga didalam ruangan terasa panas sehingga terkadang menyebabkan konsentrasi jadi berkurang. Pada materi pertama menurut saya masih bisa diikuti dan ketika ke software pun juga masih mudah. Selain itu dengan tutornya ka Adi yang pada saat pertama kali mengajarkannya agak membuat bingung sedikit tapi dia mengajarkannya dengan santai dan tidak kebawa tegang, membuat saya dapat memahami dan membuat pelajaran yang diterima insyaallah mudah di mengerti. Setelah pembelajaran selesai, kemudian KP memberikan format untuk pembuatan Laporan Akhirnya dan memberikan juga data soal yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang telah ditentukan oleh KP dan mendownload software untuk membuat bagian dari LA-nya. Setelah KP menjelaskan semuanya,barulah pratikum diakhiri dengan doa. Setelah beberapa kali pertemuan sampailah pada pertemuan yang terakhir yaitu pertemuan minggu ke 3 karena minggu ke 4 nya adalah ujian lab, KP memberitahukan apa saja yang harus dibawa nanti pada saat ujian, mulai dari LA,modul,buku catetan,polio,dan tidak lupa membuat karangan tentang Lab. MK ini yang sekarang sedang saya kerjakan ditambah dengan tugas LA yang menanti fufuhh banyaknya tugas seorang mahasiswa. Walaupun tugas banyak harus tetap semangatttt \(^~^)/. Okee sekiann karangan dari saya,mohon maaf yaaa apabila ada kata-kata yang kurang menyenangkan.
Terima Kasih.