1. Globalisasi
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan
hilang.
2. Globalisasi di bidang ekonomi,
hilangnya rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) menjamur di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan
gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda
banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat seperti seks bebas dikalangan remaja ,
yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan pornografi yang
dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur
dengan bebas dan mudah mendapatkannya, tingkat peggunaan obat-obat terlarang
yang sangat memprihatinkan dan bahkan negara Indonesia dijadikan objek pasar
dari penjualan obat terlarang internasional.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan
sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas
dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
6.Perusahaan-perusahaan dalam negeri
tidak mampu bersaing dengan perusahaan multinasional yang ada di negara kita,
karena kualitas sumber daya manusia dan peralatannya lebih canggih dibandingkan
perusahaan dalam negeri kita. Sehingga yang menguasai pasar lebih
banyak produk dari perusahaan multinasional, yang dianggap produknya lebih
berkualitas oleh masyarakat.
Suka atau tidak suka, globalisasi
adalah fakta yang harus dihadapi. Belum pernah dalam sejarah terdapat suatu
negara yang mampu secara konsisten menghadapi globalisasi dengan menutup diri.
Isolasi hanya mengakibatkan terhambatnya pertukaran gagasan dan teknologi yang
mengakibatkan kemunduran. Cina merupakan contoh paling klasik. Politik isolasi
China dimulai ketika teknologi navigasi kelautan dipandang mulai memberikan
ancaman sebagai sumber masuknya pengaruh asing. Namun pada akhir abad ke-19
China yang lemah dalam hal teknologi dan ekonomi tidak mampu menahan
penggerogotan yang dilakukan kekuatan-kekuatan asing
sumber
http://perubahan-tiada-henti.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar