Selasa, 19 Januari 2016

Penerapan Etika Bisnis dalam Perusahaan (Tugas 2)


            Praktik penerapan etika bisnis yang paling sering dijumpai masih terbatas pada penyediaan buku saku kode etik (code of conduct) perusahaan (pra-penerapan). Buku kode etik perusahaan biasanya mengkodifikasi nilai-nilai etika bisnis & budaya perusahaan (corporate culture) dalam suatu bentuk rumusan tata-tindak tertulis mengenai segala sesuatu yang dapat & tidak dapat dilakukan oleh menejemen & karyawan perusahaan bersangkutan, etika dapat ditafsirkan sebagai bagian dari Code of Conduct dari suatu entitas usaha (Kwik Kian Gie, 2003).

Beberapa manfaat budaya perusahaan dikemukakan oleh Robbinson ( 1993 )
  1.  Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda, sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada didalamnya.
  2. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota. Adanya budaya yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki iidentitas yang merupakan ciri khas organisasinya.
  3.   Mementingkan tujuan bersama darpada mengutamakan kepentingan individu
  4. Menjaga stabilitas organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi internal yang relatif stabil.
       Seorang manusia akan menyelaraskan segala tindak-tanduk dan tingkahlaku menurut etika yang berlaku di lingkup dia bertempat tinggal dan atau bekerja. Tidak ada satupun manusia yang dapat hidup sebebas-bebasnya karena manusia hidup dalam suatu konstelasi tingkahlaku standar, religi, norma, nilai moralitas, dan  hukum yang mengatur bagaimana seseorang harus bertindak dan mengendalikan semangat  kebebasan (freedom) serta tunduk terhadap etika yang disepakati secara luas.
       Standar moral yang dikenakan atas orang per orang dianggap menghalangi kebebasan individu (Lukes, 1973). Menurut paham sosialis,  kebebasan dianggap sebagai pemerataan pembagian kekuasaan dan tentunya juga kebebasan. Istilahnya, kebebasan tanpa kesetaraan adalah serupa dengan penjajahan oleh mereka yang berkuasa.
            Berikut ini merupakan manfaat etika bisnis yang baik dijalankan oleh perusahaan – perusahaan maupun organisasi :
  1. Pengendalian diri
  2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
  3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
  4. Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
  5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
  6. Guna menghindari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak tatanan moral
  7. Dapat mampu menyatakan hal benar itu adlah benar
  8. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah
  9. Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama
  10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah dimilik

Sumber :
http://lailasoftskill.blogspot.co.id/2013/10/2-etika-dalam-bisnis.html
http://baddaysp.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-etika-bisnis-indikator-etika.html
http://octavianthi-octa.blogspot.co.id/2013/10/manfaat-penerapan-etika-bisnis-pada_2856.html

Minggu, 17 Januari 2016

Islamic Financial Planning



Seiring berjalannya sistem perekonomian di zaman modern sekarang ini, khususnya di Indonesia terkena dampak dari krisis global. Oleh sebab itu perlu dilakukan strategi khusus berkaitan dengan cara mengelola keuangan kita sendiri agar menjadi lebih baik dan bisa mengantisipasi terjadinya krisis global yang berulang kali, sistem perencanaan keuangan atau dikenal dengan istilah Financial Planning adalah perencanaan keuangan yang perlu disosialisasikan dan dikembangkan bagi penopang keuangan khususnya adalah keuangan keluarga. Namun, sebelum istilah financial planning menjadi populer pada masa sekarang, Islam telah mengenal istilah perencanaan keuangan jauh beberapa ribu tahun yang lalu.
Didalam Islamic Financial Planning ada beberapa jenis pengeluran yaitu tetap dan tidak tetap. Sedangkan pengeluarannya yaitu berupa sedekah, bayar hutang, bayar asuransi, tabungan dan investasi serta biaya keluarga. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang kita harus siap untuk menghadapi kondisi apapun baik krisis maupun kondisi lainnya, seperti antisipasi pengeluran darurat yaitu berupa dana candangan dan asuransi sehingga kita siap menghadapinya dalam hal merencanakan dan mengelola apapun, khususnya berkaitan dengan mengelola keuangan pribadi bagi yang belum menikah maupun mengelola keuangan keluarga bagi yang sudah menikah.