Karangan non ilmiah
Pengertian
Non
Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah
isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah
rekaan itu dalam praktik penulisannya
juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur sepenokohan, plot,
konflik, klimaks, menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Jenis-jenis
yang termasuk karya non-ilmiah
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- roman.
Ciri-ciri
karya tulis non-ilmiah
- ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
- fakta yang
disimpulkan subyektif,
- gaya bahasa
konotatif dan populer,
- tidak memuat
hipotesis,
- penyajian
dibarengi dengan sejarah,
- bersifat
imajinatif,
- situasi
didramatisir,
- bersifat
persuasif.
- tanpa
dukungan bukti
Sifat Karangan
ilmiah :
- emotif:
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi.
- persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- deskriptif:
pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- jika kritik
adakalanya tanpa dukungan bukti.
Contoh Karangan Non Ilmiah
Pada
jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing di Nusa Tenggara Barat
hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami
bernama Amaq Lembain
Mata
pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa
menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi.
Kalau
Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari,
ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu
ceper didekat tempat ia bekerja.
Anehnya,
ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik.
Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu
batu ini makin tinggi.” Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja.
Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk.”
Begitulah
yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi
hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya.
Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu
makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Batu
Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan.
Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa
kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq.
Inaq
Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya.
Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. dengan sabuknya ia akan
dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya batu itu terpenggal
menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi
nama Desa Gembong olrh karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian ke dua
jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang yang
menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu
tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong
Teker.
Sedangkan
kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor
burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi
burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia maka kedua burung itu
tidak mampu mengerami telurnya.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah
pengulangan empat langkah berikut:
1.
Karakterisasi
(pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis
(penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.
Prediksi
(deduksi logis dari hipotesis)
4.
Eksperimen
(pengujian atas semua hal di atas)
Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
1. Untuk
meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan
maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2.
Untuk
mengorganisasikan fakta
3. Merupakan
suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis.
4. Untuk
mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data
yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
5. Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah
merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika
menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin
tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan bidang kajiannya.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis
ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan
bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Terbuka
Sikap terbuka
ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik,
dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau
tidak sesuai.
4) Sikap Objektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
5) Sikap Rela Menghargai Karya Orang
Lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap Berani Mempertahankan
Kebenaran
Sikap ini
menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau
pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil
yang ada.
7) Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini
dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi
pengembangan bidang ilmunya.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain:
- Memilih dan mendefinisikan
masalah
- Survey terhadap data yang
tersedia
- Memformulasikan hipotesa
- Membangun kerangka analisa
serta alat-alat dalam menguji hipotesa
- Mengumpulkan data primer
- Mengolah, menganalisa serta
membuat interpretasi
- Membuat generalisasi dan
kesimpulan
- Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
- Merumuskan masalah.
- Mengumpulkan keterangan, yaitu
segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering
juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Menyusun hipotesis yang
merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang
diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
- Menguji hipotesis dengan
melakukan percobaan atau penelitian.
- Mengolah data (hasil) percobaan
dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil
penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi
subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
- Menguji kesimpulan untuk
meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga
dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis
itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Sumber
:
http://sitifadhilah68.blogspot.com/2013/04/karangan-non-ilmiah.html
https://rahayu91.wordpress.com/2012/03/16/definisi-karangan-ilmiah-non-dan-semi-ilmiah-beserta-contoh/
http://ucipechel.blogspot.com/2013/06/contoh-karangan-non-ilmiah.html
Sumber
:
http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/pengertian-karakteristik-dan-langkah.html
http://nurii-thaa.blogspot.com/2014/03/sikap-ilmiah-dan-metode-ilmiah.html