PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP
PERILAKU KONSUMEN
Menurut
Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen
untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan
perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk
menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli,
bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.
1. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh
paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui
peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas social pembeli. Budaya
adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku
seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga
dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya – sub
budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis:
kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak
sub budaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
2. Pengaruh Budaya dapat Memuaskan
Kebutuhan
Budaya yang ada di masyarakat dapat
memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan
petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode
“Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial.
Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar mengenai
kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada
waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya
sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat.
3. Pengaruh Budaya dapat
Dipelajari
Budaya dapat dipelajari sejak
seseorang sewaktu masih kecil, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat
nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk
budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang
diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang
lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara
berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku
keluarganya, teman atau pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri,
perusahaan periklanan cenderung memilih cara pembelajaran secara informal
dengan memberikan model untuk ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya
pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu produk dan pembentukan
kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah produk akan
berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi
keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu
mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk,
namun dapat juga mempengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan
yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu.
Pasar
Konsumen dan Tingkah Laku Konsumen dalam Membeli
Pasar konsumen:
Semua individu dan
rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi
pribadi memiliki tingkah laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku membeli
konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang serta jasa untuk
konsumsi pribadi. Model Tingkah Laku Membeli:
1. Karakteristik
yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
2. Perangsang
3. Penjualan
4. Produk
5. Harga
6. Tempat
7. Promosi
8. Perangsang
dan lain-lain.
FaktorFaktor
Budaya Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
tingkah laku konsumen:
1. Budaya
Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang
dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
lainnya
2. Sub
Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada
pengalaman hidup dan situasi
3. Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif
permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan
tingkah laku yang serupa.
STRATEGI
PEMASARAN DENGAN MEMPERHATIKAN BUDAYA
Beberapa strategi
pemasaran bisa dilakukan berkenaan dengan pemahaman budaya suatu masyarakat.
Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat merencanakan strategi
pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi.
TINJAUAN
SUB-BUDAYA
Budaya yang ada di
dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang lebih
kecil. Inilah yang disebut dengan subbudaya. Sub- budaya bisa tumbuh dari
adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat. Pengelompokan masyarakat
biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan
sebagainya.
SUB-BUDAYA
DAN DEMOGRAFI
Suatu budaya akan
terdiri dari beberapa kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan
perilaku antar kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan
karakteristik sosial, ekonomi dan demografi. Demografi akan menggambarkan
karakteristik suatu penduduk. Di dalam varibel demografi tersebut, kita bisa
mendapatkan
Unsur-unsur Sub Budaya dan Demografi :
Unsur-unsur Sub Budaya dan Demografi :
·
Usia
Merupakan
hal yang penting untuk dipahami, karena konsumen yang berbeda usia akan
mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Siklus hidup seorang konsumen akan
ditentukan oleh usianya. Para pemasar harus memahami apa kebutuhan dari
konsumen dengan berbagai usia tersebut, kemudian membuat beragam produk yang
bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
·
Pendidikan dan pekerjaan
Pendidikan
akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Profesi
dan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pendapatan yang diterimanya.
Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan
dan pola konsumsi seseorang.Tingkat pendidikan seseorang juga akan mempengaruhi
nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang bahkan persepsinya
terhadap suatu masalah. Dari sisi pemasaran, semua konsumen dengan tingkat
pendidikan yang berbeda adalah konsumen potensial bagi semua produk dan jasa.
Pemasar harus memahami kebutuhan konsumen dengan tingkat pendidikan yang
berbeda, dan produk apa yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
·
Lokasi geografik
Dimana seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi pola
konsumsinya. Konsumen yang tinggal di desa akan memiliki akses terbatas kepada
berbagai produk dan jasa. Sebaliknya, konsumen yang tinggal di kota-kota besar
lebih mudah memperoleh semua barang dan jasa yang dibutuhkannya. Para pemasar
harus memahami dimana konsumen tinggal agar pemasar dapat memfokuskan kemana
produknya akan dijual.
http://yurisadewi.blogspot.com/2012/12/perilaku-konsumen-pengaruh-kebudayaan.html
http://irriyanti.blogspot.com/2014/01/bab-xii-pengaruh-budaya-dalam-perilaku.html
http://selviana881.blogspot.com/2014/12/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar